Kamis, 25 Februari 2010

Di Perbatasan Waktu

Di perbatasan waktu
Aku menunggu signal baru
Untuk memberi terang langkah kakiku
Untuk menyusuri lorong-lorong pengap hidup
Tiada jua kudengar lonceng gereja
Tiada terdengar bunyi trompet kertas
Tiada bunyi derap langkah kaki
Tiada pekik sorak penjaga malam di kota
Menyambut detik-detik akhir tahun penanggalan
Mungkin kuping hatiku sudah tuli
Pekak terhadap aneka bunyi
Mungkin mataku sudah buta
terhadap warna-warni pelangi kehidupan
Meski kebisuan meliputi seluruh waktu ini
Di perbatasan waktu
Hatiku masih bernyanyi
Mendendangkan lagu syukur
Dalam hening dan sepi hidupku
Meski derita tidak berkurang sejengkalpun
Air mata tidak berhenti mengalir
Meski luka hati belum sembuh benar
Intuisiku tahu besok ada harapan untukku
Di perbatasan waktu aku bersyukur
Kudapati diriku sedang sujud bersyukur
Telah meninggalkan jejak-jejak yang jelas
Di atas hamparan pesisir pantai kehidupan
Di perbatasan waktu
Kubiarkan ombak kehidupan
Menghapus jejak kakiku yang lampau
Untuk melukiskan jejak baru
Di atas kepingan-kepingan waktu yang baru
Untuk menandai
Bahwa Aku hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar