Selasa, 01 September 2009

KETIKA OMA NGOCEH

Mau tahu?
Saat satu orang oma ngoceh-ngoceh
Teman di sampingnya mencibirkan bibir
Eh... ngomong ke siape wo...

Saat oma lain ngoceh-ngoceh
ada teman yang berlalu begitu saja
sambil menatap penuh selidik pada yang ngoceh
lalu dengan ketus membalas
"mau apa kau?'

Saat oma lain lagi ngoceh...
yang lain ngerumpi sambil tertawa
"dasar radio rusak.. storiiiiiing...."

Oma lain lagi ngoceh.. dengan gerak-gerik
seolah-olah menjelaskan sesuatu.
Oma di sampingnya berpikir
sedang berbincang-bincang dengan dia
dia juga ikut ngoceh-ngoceh..

Oma lain dari kejauhan tertawa mengejek
"dasar satu tuli, satu buta"

Nach..
Bagaimana nasib kami yang melihat itu?
Ngoceh- ngoceh yang seru
Yang satu melihat dan berkomentar
"la gile bai"
Yang lain komentar
" seru yach.. oma-oma kalau ngoceh, lucu..."
Yang lain komentar
"kasian yach.."
Lain lagi menambah
"pokoknya aku ngga mau tua, ntar bisa lebih parah dari dia"
Yang satu lagi menambah
"Untung ada yang ngoceh jadi tidak kesepian"

Nach..
bagaimana kalau tamu yang melihat
"gawat nich...,. gua nda mau tua dech.."
Yang lain nyambung
"emangnya lu bisa ngatur hidup lu"
Bisa aja sich kalau lagi muda
kalau sudah tua dan (maaf) pikun kayak gitu
"gimana yach??"
Iya.. jangan tanya gua,dong. Gua belum tua
tanya saja sama oma yang ngoceh-ngoceh itu
Ketika ditanya "oma, apa khabar?"
Si oma langsung "nyemprot"
"Ika lum tua oh... orang nda takut mati, dak..
takut tua...
ha.. ha... ditanya apa kabar
Kok jawabnya "kamu belum tua"
Makanya kalau lagi ngoceh-ngoceh
dengarkan saja.
Ini rahasianya :ketika anda mendengar oma ngoceh-ngoceh sendiri
Pertama, anda rasa bising
Kedua, rsa lucu
ketiga , kedengarannya menarik
keempat,anda mulai tertarik
kelima, hati anda tersentuh
keenam ,anda akan paham dan bersimpati
ketujuh, saat anda istirahat sejenak....
HIDUP akan mengajarkan anda bahwa
lebih baik "accepting without jugding"
dari berkomentar

Setuju??
Itulah bila oma ngoceh-ngoceh..


Teman Baru

Setelah istirahat sejenak, Panti segera menerima seorang opa yang berminat tinggal di Panti. Meski sebenarnya kamar itu sudah penuh tetapi setelah diatur sedemikian rupa, bisa.

Teman baru ini mempunyai hoby baca buku, majalah, koran dan mendengarkan radio. Yach.. jadilah panti semarak dengan siaran radio. Jangan main-main!!! BUkan untuk dengar lagu-lagu atau hiburan tetapi berita. Semangat!

Teman-teman lama ikut mendengar radio. Jangan tanya buku apa yang dibaca. Wouww semua pakai huruf "batang-batang " itu. bahasa Mandarin. Opa ini fasih berbahasa Mandarin.Bahkan opa berniat mengajar bahasa Mandarin bagi para perawat. Lumayan, meski baru bisa cau an.....

Ada sesuatu yang indah dan alamiah dari opa ini, yang kami yakin adalah kebiasaan baiknya. Penuh hormat dan kasih, lembut dan selalu mengucapkan terima kasih. Eh.. tidak semua orang sanggup mengucapkan terima kasih. Opa ini gemar mengucapkan terima kasih kepada siapapun yang melayaninya. Yang mendorong kursi rodanya, yang membawakan makan, yang mengantarkan bajunya, yang mengambilkan air minum.Pokoknya terima kasih selalu di bibir. Dan kelihatan jelas, bukan asal di bibir dari dari ekspresi wajahnya kita tahu, sebuah ungkapan tulus dari hati.

Teman baru, suasana baru. Satu pelajaran baru yang kami pelajarari dari seorang kakek yang sudah puas makan garam kehidupan. Berterima kasihlah kepada siapa saja yang Anda jumpai apalagi yang memperhatikan dan menolong Anda. Beginilah kira-kira pesan opa baru, teman seperjuangan kami di Panti. .. Bersemangat!!!