




Tiga orang oma menyusul tiga oma lainnya yang lebih dulu menghadap Bapa di Surga pada bulan Juni yang lalu, memperlengkap kedukaan penghuni Panti Siti Anna. Pada tanggal 31 Juli 2009, oma Fu Lian Nie asal Belinyu dipanggil Tuhan dengan tenang pada pagi hari pukul 06.30. Jenazahnya dibawa pulang keluarga ke Belinyu untuk dimakamkan di
Tiga hari sesudahnya, tepatnya Senin, 3 Agustus 2009, oma Yohana Ahida dari Pangkalpinang yang menghuni Panti sejak bulan Nopember 2008 menghembuskan napas terakhir menyusul pada pukul 13.25 WIB dip anti. Jenazahnya dibawa ke rumah keluarganya untuk dimakamkan.
Kepergian dua orang oma teman sekamar membuat oma Djang Djung Moi ( Tania ) berharap. “Tuhan, Tuhan, aku sudah siap pergi. Kapan, aku pergi, Tuhan? Kerinduan dan doanya terjawab, Tuhan mengambil oma ini pada saat yang tidak disangka, ketika pagi harinya masih bisa berbincang- bincang, pukul 10.00 WIB hari Selasa, 18 Agustus 2009 oma Tania dijemput Tuhan ke surga. Jenasahnya dibawa keluarga ke Belinyu untuk dimakamkan.
Penghuni Panti mulai menghitung. Selama 2 bulan, 6 orang oma dipanggil Tuhan. Sebuah pengalaman baru bagi semua penghuni Panti. Dan kematian terbanyak untuk tahun 2009. Oma- oma ini umumnya sekamar dan cukup akrab selama hidup di Panti. Yang lain mulai menghitung, kapan waktuku? Itu urusan Tuhan.
Tuhan yang memberi hidup, Tuhan yang mengambil, terpujilah Nama TUhan. Oma, doakan kami semua, suatu saat kita pasti bertemu kembali.
Adik-adik pramurukti yang setiap hari merawat oma opa ada beberapa yang pergi. Agustine Pertiwi Lefrant yang sejak tahun 2007 melayani oma opa, memutuskan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan merawat oma opa, kuliah di AKPER Betesda Yogyakarta. Sisilia dan Alena gadis manis asal Nias menyelesaikan masa kontrak dan mencari pengalaman baru di Palembang. Puji Astuti gadis ayu asal Yogyakarta yang diboyong dari Kep. Riau, menjalani cuti di Palembang dan tertarik untuk meningkatkan diri dengan kuliah ilmu keguruan di Palembang.
Meski sudah ada pengganti, bagi oma opa pengalaman hidup bersama telah menorehkan pengalaman indah.
Seorang oma yang sedang berlibur di Singapura, tidak kembali lagi ke Panti. Suasana di Singapura yang semula memang tempat tinggalnya meraihnya kembali. Panti kekurangan 4 oma dalam waktu 1 bulan Juni ini, yaitu 1 oma pergi ke Singapura, 3 oma meninggal pada hari Selasa.
Ada yang pergi ada pula yang datang. Tiga gadis manis asal Flores dan Palembang menyediakan diri untuk melayani oma opa di Panti. Yang menarik salah satunya adalah Yuliana yang pernah bekerja 2 tahun di Panti tahun 2005-2007. Ketika ditanya mengapa kembali setelah melalang buana bekerja di tempat lain? "Di Panti lebih enak, nyaman, dan hati damai. Meski pekerjaannya banyak tetapi bekerja bersama teman-teman semuanya menjadi ringan. Di Panti, bisa belajar banyak, tidak hanya duduk termenung merawat orang tua seperti di rumah orang, tetapi belajar memasak, membuat kue, membersihkan luka-luka, ikut senam bugar lansia, berkebun bersama. Belum lagi setiaP hari makan bersama suster dan teman-teman,ulang tahun dirayakan bersama. pokoknya melayani di Panti banyak kelebihannya. Selma bekerja di tempat orang, saya selalu merindukan suasana Panti yang nyaman yang membuat saya bisa selalu tidur nyenyak dan merasa tanpa beban" aku gasid muslim asal Komring ini.
Enak tidak enak, itu soal selera yang jelas bagi oma opa dan semua penghuni Panti, siapapun yang datang ke panti dan melayani adalah utusan Tuhan yang tepat. Oma opa sedang menunggu kehadiran teman baru untuk mengisi tempat tidur yang kosong.
Suasana panti diliputi duka selama 2 bulan terakhir. Pasalnya, dalam sebulan 3 orang oma dipanggil Tuhan. Oma Veronika Liu Fan Moi dalam usia 76 tahun dipanggil Tuhan pada hari Selas, 2 Juni 2009. Seminggu kemudian, tepatnya Selasa, 9 Juni 2009, oma Lie Then Fa ( Lina ) usia 82 tahun, yang baru sebulan tinggal di Panti dipanggil Tuhan di Rumah Sakit Katolik Bhakti Wara. Suasana duka belum berakhir dua munggu kemudian tepatnya Selasa tanggal 23 Juni 2009 oma Maria Leonardi dalam usia 91 tahun, dipanggil Tuhan di hadapan anak dn cucu yang menemani saat-saat akhirnya di Panti. Para oma mulai berspekulasi soal hari Selasa dalam bulan Juni di mana 3 orang oma meninggal pada hari yang sama.
Suasana persaudaraan dan keakraban di tengah pesta. Antara gembira dan bingung. Bingung karena melihat banyak orang dan banyak suster. Gembira karena banyak acara. INi lho... Semua ini bisa terwujud karena dukungan kasih dari para dermawan yang menyumbang makanan, kue-kue, buah, ada "teu fu fa" , tidak ketinggalan es yang menyejukkan rasa dan melengkapi kebahagiaan. Terima kasih banyak buat ibu- ibu yang penuh kasih telah berbagi dengan oma opa di hari bahagia ini.
Meski ada oma opa yang nampak tenang- tenang saja, di amta mereka menyimpan sukacita terdalam.
Semua bersukaria dan bergembira bersama oma opa yang merayakan Hari Lansia nasional, Jumat , 29 Mei 2009. Pengurus Panti Bhakti Kasih Siti Anna mengundang Lansia dari Wisma Emaus Pangkalpinang untuk berbagi kasih dan bergembira bersama.
Berbagai kegiatan digelar. Kegiatan Perayaan ini juga merupakan kegiatan bersama yang dilakukan oleh Para suster KKS Pangkalpinang yang sedang mempersiapkan diri menyambut Pesta Emas KOngregasi Suster Dina Keluarga Suci dari pangkalpinang ( KKS) yang jatuh pada tanggal 19 Maret 2010. Hari Lansia Nasional dirayakan bersama sebagai wujud solidaritas dan merupakan satu rangkaian kegiatan PEsta Emas KKS.
Acara dimulai pada pukul 15.00 WIB di panti Bhakti Kasih Siti Anna. Kegiatan dibuka dengan ibadat bersama untuk bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan yang melimpahkan usia yang panjang kepada oma opa dan mempersatukan mereka di Panti.
Menyanyikan lagu "MASA TUA BAHAGIA", dan lagu Ulang Tahun, bagi semua.
Oma opa dibekali dengan wejangan singkat berupa bimbingan sosial sehubungan dengan kesehatan, hidup bersama dalam komunitas Panti oleh pengurus Panti Bhakti Kasih Siti Anna: Sr.Paula Maria, KKS; Sr.Margarethis, KKS dan Sr. Hedwilda, KKS.
Oma opa dilibatkan dalam berbagai perlombaan antara lain lomba memasukan manik-manik dalam benang, lomba menyusun puzzle, lomba membedakan warna. Para suster dan anak-anak pramurukti juga terlibat dalam perlombaan makan krupuk dan pecah balon.
Setiap komunitas KKS Bangka menyumbang acara selingan berupa tarian, nyanyian yang menghibur dan permainan.
Acara ditutup dengan pembagian hadiah bagi pemenang lomba dan parcel bagi semua oma opa. Semua bergembira dan bersukaria.
Oma opa memiliki segudang pengalaman masa muda. Mereka menyandang hobi dan minat pribadi yang nyaris terpendam. Situasi kondisi yang melemah di masa tua kadang semakin menenggelamkan semangat mereka.
Panti menyediakan beberapa sarana untuk membantu mengingatkan lansia akan kehidupan masa muda. Musik dengan lagu legendaris yang bisa menggugah nurani amsa muda. Permainan iseng pelepas lelah seperti permainan ular tangga, catur, congklak.
Meski tidak banyak yang berminat karena oma opa cenderung menikmati waktu dalam diam tanpa aktivitas. Oma- oma lebih cenderung terlibat dalam kegiatan "dapur".
Apa saja, jadilah, menurut ungkapan orang Bangka. Yang penting mereka gembira dan mau. Soal hobi tidak terlepas hubungannya dengan teman yang cocok. Kalau dirasa kurang sreeg... lebih memilih merenung sendiri.